Kamis, 02 April 2009

Garis Hidup Wanita

Emansipasi wanita merupakan gagasan perjuangan R.A Kartini dan para pemudi tempo dulu. Sampai kini masih di dengung oleh kaum pemudi dalam memperjuangkan hak kesetaraan dengan kaum pria. Gerakan emansipasi wanita telah berjasa besar dalam menghantarkan kaum wanita Indonesia menuju mimbar kehormatan dan gerbang kehormatan. Harus dipahami, kebebasan bukan berarti kebablasan.

Emansipasi wanita/perempuan kerap disalah artikan oleh sebagian dari kita, yaitu dengan mengejar karier setinggi langit, kesetaraan gender yang kebablasan, bahkan dengan mengorbankan kodratnya sebagai perempuan. Padahal sesungguhnya apa yang diperoleh dari itu semua adalah kekalahan bagi perempuan yang paling telak.
Kodrat perempuan yang lazim kita kenal adalah bahwa setelah seorang perempuan menikah, kemudian akan mengurus keperluan suaminya, melahirkan anak dan menjaganya hingga dewasa. Bentuk kehidupan bagi sebagian perempuan seperti diatas adalah salah satu bentuk kebahagiaan yang paling alami. Namun bagi sebagian perempuan yang lain bentuk kehidupan tersebut adalah pengakuan dimana wanita tidak bebas bergerak dalam menentukan kehidupannya sebagaimana laki-laki.
Atas dasar penolakan bentuk kehidupan diatas, maka sebagian perempuan menyalurkan adanya kesetaraan gender antara laki-laki/perempuan dalam berbagai bidang kehidupan. Kesadaran tersebut lebih kita kenal sebagai emansipasi wanita. Maka emansipasi yang benar adalah perjuangan kaum wanita demi memperoleh hak intik memilih dan menentukan nasib sendiri.
Kesetaraan gender/emansipasi wanita yang berasal dari barat terkadang bebablasan. Banyak perempuan dinegara-negara barat enggan menikah bahkan enggan untuk melahirkan dikarenakan perempuan-perempuan dinegara barat lebih memilih mengejar karier setinggi langit dibanding dengan menikah/melahirkan anak, karena ada yang beranggapan bahwa mengandung/melahirkan anak itu akan menghambat rejeki. Akibatnya pertumbuhan penduduk akan menjadi nol bahkan minus, ini artinya mengancam kelangsungan hidup umat manusia dinegara tersebut.
Emansipasi yang disuarakan oleh R.A kartini, sebenarnya lebih menekannkan pada tuntutan agar perempuan saat itu memperoleh pendidikan yang memadai derajat perempuan yang kurang pada masyarakat Jawa dan kebebadan dalam berpendapat dan mengeluarkan pikiran. Pada manusia itu tuntutan tersebut khususnya pada masyarakat Jawa adalah kelompok besar bagi perempuan yang disuarakan oleh perempuan.
Printis kesetaraan gender di Indonesia tidak hanya Kartini, ada Tjuk Nyak Dien dari Aceh yang memimpin sebuah pasukan perang mengusir penjajah menggantikan suaminya Teuku Umar. Tjuk Nyak Dien merupakan salah satu contoh paling baik emansipasi wanita dan kesetaraan gender di Indonesia karena beliau adalah pemimpin yang tidak hanya kaum wanita tapi juga laki-laki. Adapun perintis yang lain yakni Tjuk Mutia, Laksaman Tjuk Mahalayati, Martha Kristina tinahahu, Dwi Sartika dan sebagainya.
Dalam memperingati hari Kartini 21 April, yang kita harapkan tentu semangat Kartini yang menjadi teladan bagi kaum wanita Indonesia. Namun yang harus kita ingat bahwa dalam memperjuangkan kodratnya sebagai wanita.

Oleh
Niati Purbo Suci


Comments :

1
pemula crew mengatakan...
on 

Artikelnya sangat bagus, tapi sumbernya dari mana? seharusnya jika mengambil artikel atau pendapat orang lain harus ditulis sumbernya..

Posting Komentar

Caht With Admin

 

Copyright © 2009 by van-marto